Kristiani Membuka Mata di Palestina

📅

📝

Sore hari di Betlehem, kota kelahiran Yesus Kristus. Bunyi lonceng gereja bercampur dengan suara sirene ambulans. Di jalan-jalan yang sempit, pastor dan biarawati berlari mencari perlindungan. Di sudut lain, keluarga Kristen Palestina mendekap anak-anak mereka yang ketakutan.

Kisah ini bukan potongan fiksi. Jarang disajikan oleh media arus utama tapi inilah kenyataan yang dialami oleh Kristiani di Palestina.

Kita terlanjur terbiasa mengaitkan penderitaan Palestina hanya dengan kaum muslim. Padahal, di balik tembok pemisah yang menjulang di Tepi Barat, ada jemaat gereja kuno yang mengalami penderitaan yang sama dengan kaum muslim.

Menurut Kairos Palestine, sebuah jaringan komunitas Kristen lokal, ribuan Kristiani terpaksa meninggalkan tanah kelahiran mereka akibat tekanan dan penindasan Zionis Israel.

Mengapa hal ini jarang terdengar? David Duke, politisi Amerika Serikat dan mantan pemimpin Ksatria Ku Klux Klan, mengatakan dominasi media oleh Zionis menjadi salah satu penyebabnya. Bukan hanya televisi di Israel yang mempropagandakan kebencian kepada ajaran Kristus dan kristiani.

Penelitian menunjukkan bagaimana industri hiburan, termasuk Hollywood, membentuk persepsi publik tentang konflik Timur Tengah. Kajian dari Journal of Holy Land and Palestine Studies menyebut pengaruh film Amerika Serikat yang kerap menggambarkan Israel sebagai kelompok pahlawan, sementara Palestina dipersepsikan sebaliknya.

Narasi inilah yang membuat sebagian umat Kristiani, khususnya di Amerika Serikat, memberi dukungan penuh pada zionisme. Ironisnya, dukungan itu justru menyakiti saudara seiman mereka di tanah suci dan saudara sesama manusia

Data dari Human Rights Watch (2021) menyebutkan bahwa kebijakan diskriminatif Israel tidak hanya menargetkan muslim, tetapi juga komunitas Kristen Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur dan Gaza. Gereja-gereja bersejarah di Yerusalem menghadapi intimidasi, penyitaan tanah, dan pembatasan ibadah.

Al Jazeera juga mencatat, jumlah umat Kristen di Palestina terus menurun. Pada awal abad ke-20 ada sekitar 10% populasi dan saat ini hanya tersisa kurang dari 2%. Ini bukan hanya angka, melainkan bukti terhapusnya jejak sejarah Kristen di tanah kelahiran Yesus.

Kenyataan pahit ini mestinya menggugah hati Kristiani di Indonesia. Saya tidak pernah habis pikir bagaimana beberapa saudara Kristiani dari daerah yang dikenal teguh dalam iman ragu justru ragu dalam mengambil sikap dalam konflik di Palestina bahkan mendukung Israel.

Terpengaruh pemberitaan global, mereka tanpa malu mendukung narasi zionisme tanpa menyadari bahwa ideologi yang dijalankan Israel itulah yang menindas saudara seiman mereka.  

Bibel bicara sangat jelas soal keadilan. Nabi Yesaya berpesan: “Belajarlah berbuat baik; usahakan keadilan, kendalikan orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!” (Yesaya 1:17). Ayat ini seperti panggilan moral: orang beriman seharusnya tidak tinggal diam saat ketidakadilan merajalela.

Seorang pendeta di Palestina pernah berkata, “Kami tidak meminta kalian memilih agama, kami hanya meminta kalian memilih kemanusiaan.” 

Umat Kristiani di Indonesia, yang hidup dalam masyarakat majemuk, memiliki kesempatan besar untuk turut menyuarakan keadilan. Solidaritas bukan hanya kepada umat muslim Palestina, tetapi juga saudara seiman Kristiani yang tengah berjuang bertahan hidup. Bahkan kepada manusia manapun yang menjadi korban penjajahan.

Acuh tak acuh pada kondisi Palestina apalagi mendukung zionisme berarti mengkhianati nilai kemanusiaan. Bahkan termasuk melupakan sejarah iman itu sendiri. Sebab Alkitab menegaskan, “Bukalah mulutmu untuk orang yang bisu, untuk hak semua orang yang merana.” (Amsal 31:8)

Di hadapan penderitaan yang nyata, pilihan kita sederhana: berpihak pada rezim Zionis yang menindas atau pada suara tangis anak-anak di Betlehem—kota kelahiran Yesus Kristus yang bangkit melawan ketidakadilan.


Discover more from islah

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Tanggapan

  1. dhila13 Avatar

    yahudi yg mendukung zionis jg perlu disadarkan kayaknya :mrgreen:

    1. Konspirasi Zionis Avatar

      Apapun agamanya,.. mau Islam, Yahudi, Nasrani, Budha, Hindu,.. yang mendukung Zionis, harus di waspadai dan disadarkan,.. kalau perlu, dilenyapkan,.. karena Zionis adalah musuh kemanusiaan,..

  2. Mabruri Sirampog Avatar

    salaamm..
    nyimak2 dulu ya mas… :D

    salaam

  3. dmilano Avatar

    Saleum,
    semoga kebenaran akan menampakkan diri
    saleum dmilano

  4. afifah Avatar

    tapi ada juga yg namanya christian zionisme dari golongan evangelican yang mendukung gerakan zionisme.
    aku ada copy annya waktu acara peringatan palestine waktu itu.

  5. meli Avatar

    Banyak tulisan sejarah dan fakta yang membukakan mata kita semua. Bahwa yahudi tidak semuanya seperti yg kita bayangkan. Zionis bukanlah yahudi. Tapi mereka adalah orang orang yahudi yang menyimpangkan ajaran yahudi yg sebenarnya. Zionis adalah sekelompok manusi pembangkang yang meracuni bangsanya sendiri dan merusak tatanan kehidupan yg sebenarnya demi ambisi dan kekuasaan. Masih banyak Rabi yahudi yg tetap dlm jalan yg sebenarnya dan sangat keras mengutuk kelakuan para 7ionis yg haus darah.
    Sekarang….. Mesti ada cara atau formula jitu dlm menyelesaikan permusuhan dan menyadarkan otak otak zionis yg kotor ini. Perang…. Apapun alasannya tetap akan membawa bencana. Perang puluhan bhkn ratusan thn tdk bisa menyelesaikan. Pendidikan moral, mengajak kembali untk bersatu, mengajak kembali untuk bersaudara tanpa saling menjatuhkan dan merasa lebih baik dr yg lainnya. Intinya, kedua bangsa ini 7ionis dan palestina harus di berikan bimbingan khusus yang benar2 bijaksana dlm bersikap, berbicara, melakukan ibadah, dan saling berusaha menghormati satu sm lain. Tdk akan mudah memang tapi hasilnya bbrp generasi ke depan akan ada. Sedikit demi sedikit, cara pandang masing2 akan berubah pula.

  6. DoeDoenk DOank Avatar

    Izin berbagi ya min…

Tinggalkan Balasan ke DoeDoenk DOank Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.