Kita harus belajar dari Yesus a.s. tentang bagaimana hidup dalam kedamaian spiritual dan sosial serta bagaimana membangun kedamaian bagi seluruh dunia dan makhluk. Sebagaimana kita juga harus belajar dari Rasulullah saw. yang—melalui perintah Allah—menjadikan kedamaian sebagai ucapan salam umat Islam dan penduduk surga: “Para malaikat masuk ke tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan) assalamualaikum atas kesabaran kalian. Alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (Ar-Ra’d: 23-24)
Hidup dalam kedamaian dan berdiskusi tentang apa yang menjadi perbedaan, bertujuan untuk mencapai pemahaman tentang apa yang tidak kita sepakati. Manusia harus hidup dalam kemanusiaan bersama manusia yang lain dan saling menuju kalimat yang satu (kalimah sawa’). Janganlah melibatkan diri dalam dakwah sektarian yang dapat membangkitkan insting (garizah). Lanjutkanlah dakwah cinta yang dapat membuka hati dan akal manusia.
Karenanya, wahai saudaraku yang tercinta, kita harus memahami seluruh realitas agar tidak menjadi korban berbagai media dunia yang mencoba menggambarkan perjuangan yang terjadi di dunia sebagai perjuangan antara Islam dengan Kristen. Amerika tidak berada di pihak Kristen, begitu juga dengan Barat; dan karenanya semua itu tidak pernah menjadi masalah antara Islam dengan Kristen.
Perjuangan yang sejati ialah antara Islam, kaum muslim, dan orang-orang tertindas (mustadh’afîn) di muka bumi melawan siapa saja para penindas (mustakbirîn) yang kita tahu ada di antara umat Islam, Kristen, Yahudi, dan ateis.
Karenanya, wahai saudaraku yang tercinta, mari kita bersama-sama dengan ahlulkitab, khususnya di negeri tempat kita berbagi yang harus kita bangun, dirikan, dan kembangkan. Mari kita merangkul dengan cinta bersama dan menjauhkan rasa dendam dari hati dan menggantinya dengan (bibit) cinta. “Tuhan adalah Cinta” dan Dia ingin kita hidup dalam cinta dan kebaikan sepanjang hidup, sebagaimana yang Imam Ali a.s. gambarkan, “Hapuslah kejahatan di hati orang lain dengan menghapusnya dari hati Anda.”
Catatan: Disampaikan oleh almarhum Sayid Hussein Fadlullah. Special thanks to abedararea.

Tinggalkan Balasan ke Reppy Batalkan balasan