Ingin Menikah? Bicarakan 9 Hal Ini dengan Calon Pasangan

📅

📝

Bagi kalian yang akan menikah, pasti sudah sering dong baca artikel atau mendengar ceramah tentang pernikahan. Pernikahan itu ibarat kendaraan yang akan membawa kita lebih dekat kepada Allah Swt., Rasulullah saw., dan ahlulbaitnya. Makanya, kita harus perjuangkan sejak memilih pasangan hingga saat menjalaninya. Waktu memilih program studi saja kita habiskan waktu dan energi meneliti lembaga pendidikan terbaik, apalagi buat menjalani kehidupan pernikahan. Ya, enggak?

Oleh karena itu, ada sembilan topik yang perlu dibicarakan di awal hubungan dan terus ditinjau ulang sepanjang perjalanan pernikahan. Check this out

Agama 🕌

Bicarakan praktik dan pemikiran agama kalian ya… Bicarakan tentang marjak taklid (ulama rujukan) dan aturan mengenai pernikahan itu sendiri, salat, puasa, khumus, dan hak-hak orang tua kalian. Hal ini akan membantu kalian memahami sudut pandang masing-masing, khususnya jika kalian mengikuti marjak yang berbeda.

Keluarga 👨‍👩‍👧‍👦

Bicarakan tentang pentingnya keluarga. Ingat, kedua pasangan sama-sama punya orang tua dan memiliki hak yang sama. Kita akan ditanyakan pada Hari Akhir tentang bagaimana kita memperlakukan mereka. Beberapa orang karena pengaruh budaya mengatakan ketika perempuan menikah, kesetiannya secara otomatis diarahkan ke keluarga pasangan. Padahal kedua pasangan bertanggung jawab dalam menjaga dan memelihara hubungan.

Keuangan 💰

Diskusikan anggaran dan keuangan bersama sebagai pasangan. Tidak pernah terlalu dini untuk menyiapkan tujuan keuangan. Diskusikan tanggung jawab keuangan untuk orang tua; apakah mampu diberikan sekarang atau masa depan. Mulailah menabung untuk rumah, haji, ziarah, dan dana darurat. Bukalah rekening tabungan untuk masa depan anak! Lihatlah produk keuangan seperti perabotan rumah tangga, pensiun, polis asuransi kesehatan, dan lain-lain. Pernikahan layaknya sebuah bisnis kecil yang harus diusahakan. Siapkan rekening keuangan, karena akan membantu dalam menempatkan sesuatu dalam perspektif, dan evaluasikan keuangan kita secara berkala.

Tempat tinggal 🏠

Bicarakan di mana kita akan tinggal sebagai sepasang suami-istri. Akankah tinggal bersama orang tua agar dapat menabung untuk rumah sendiri? Kalau memang begitu, bicarakan juga jangka waktunya. Beradaptasilah dengan gaya hidup di rumah pasangan yang mungkin membutuhkan waktu, agar dapat lebih nyaman. Kalau berencana membeli rumah sendiri, bicarakan tempat dan jenis rumah tinggal yang dibutuhkan sesuai anggaran.

Embed from Getty Images

Anak-anak 🧒🏻

Bicarakan tentang upaya memajukan keluarga. Kapan berencana mempunyai anak dan langkah apa yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa pasangan benar-benar siap. Mulailah membaca buku agama dan pendidikan saat membesarkan anak-anak.

Pendidikan 🎓

Bicarakan juga kesempatan pendidikan jika salah seorang dari pasangan masih menjalani studi. Akankah kita mendukung pasangan kita yang menjalani studi? Mungkin saja bisa melakukan belajar bersama sebagai pasangan, baik pendidikan agama atau yang lainnya.

Kesehatan 🏥

Bicarakan berbagai implikasi penyakit dan kesehatan dalam jangka pendek atau jangka panjang. Lakukan olahraga dan berhentilah dari kebiasaan buruk seperti merokok. Bicarakan juga segala skenario yang mungkin terjadi, seperti anggota keluarga yang jatuh sakit dan tanggung jawab kita kepada mereka.

Karir 💼

Bicarakan kesempatan karir bagi kedua pasangan, baik di dalam negeri atau di luar negeri. Bagaimana kita akan menghadapi pasangan yang kerja berjam-jam? Bagaimana kalau ada pasangan yang kehilangan pekerjaan dan upaya saling mundukung keuangan untuk memastikan seluruh tagihan terbayar tepat waktu? Bagaimana kalau tiba-tiba pasangan mengalami penurunan gaji, misalkan karena sakit atau ada kondisi lainnya?

Perayaan 🤵🏻👰🏻

Bicarakan juga perayaan seperti pertunangan, pernikahan, dan walimah. Bicarakan dampak keuangan yang orang tua kita siapkan. Ingat, Islam adalah agama sederhana yang berharap pernikahan dilangsungkan dengan cara paling sederhana. Oleh karena itu, kalau (calon) pasangan bersedia dengan pernikahan sederhana, kenapa tidak kita kasih saran kepada keluarga—yang inginnya memiliki acara besar—untuk berkontribusi pada kehidupan pernikahan setelahnya?

Tidak ada yang bisa meramal masa depan. Tapi kita bisa merencanakannya dan mengambil keputusan yang tepat. Dalam pernikahan yang berhasil, seseorang harus memelihara komposisi utama, seperti iman, kejujuran, pengertian, dukungan, dan cinta, untuk meraih pahala.

Referensi:

HK, Fatima. “It’s Good To Talk”. Islamic Insights. Diakses pada 19 Maret 2010.


Discover more from islah

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Tanggapan

  1. firouzeh Avatar

    Ass.wr.wb,…minta izin kutip ya…trimakasih. :)

    1. Ali Reza Avatar

      Wslm. Wr. Wb. Sama-sama terima kasih…

  2. afifah Avatar

    ciyeeeh….who is then ure future wife jaa?
    well this is very useful advise for me especially :d
    tfs

    1. Ali Reza Avatar

      The question is out of topic :P

      Artikel ini akan berusaha meningkatkan kesadaran bagi individu yang akan memulai perjalanan spesial dan tentu saja yang sedang menjalani “masa pertunangan”

      Which one, Kak?

  3. maykarisyayatul Avatar

    *huaaaaah masih terlalu dini bgi mayka utk mengerti masalah pernikahan >.<''

    1. Ali Reza Avatar

      Kalo sekedar mengerti: Lebih Cepat Lebih Baik! :D

  4. All_Al Avatar

    Jadi kapan kita berani untuk membicarakan ini?
    atau ini hanya sekedar wacana :| :)

    1. Ali Reza Avatar

      Secepatnya :lol:

  5. adika Avatar

    terima kasih atas informasinya

  6. Toing Avatar

    Sementara blm siap…mutah aja seminggu sekali, sebagai ketaat an pada agama imam, krn masyur dikitab kitab agama imam, keutamaan dan pahala mutah jauh lebih besar (hal keutamaan mutah bisa buka di youtube, banyak ulama ustadz agama imam ceramah ttg itu)
    Ya gak..?

Tinggalkan Balasan ke All_Al Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.