Seorang istri bernama Joan, sebelum tidurnya berdoa agar hubungan keluarganya semakin dekat. Suaminya, Evan, yang tidak terbiasa berdoa bingung harus berdoa apa dan terus memikirkannya sampai akhirnya. Di tengah malam dia bangkit, berlutut, dan berdoa kepada Tuhan agar membantunya mengubah dunia.
Pagi harinya, Tuhan menguji mereka atas doa mereka dengan peristiwa aneh. Si suami diperintahkan oleh Tuhan untuk membangun sebuah bahtera (perahu) besar layaknya Nabi Nuh sehingga istri dan anak-anaknya menganggap suami dan ayahnya sudah gila. Hubungan keluarga mereka pun menjadi renggang.
Kisah itu memang hanya sebuah cerita fiksi dari film Evan Almighty. Tapi kita bisa mengambil hikmah dari kisah itu, bahwa kita harus memperhatikan kata-kata dan kalimat yang tepat untuk diucapkan ketika berdoa… dan yang terpenting, kita harus memahami bahwa doa bukanlah sesuatu yang instan!
Kisah seperti di atas pernah saya temukan dalam riwayat para Imam, tapi sayangnya saya lupa detailnya. Kurang lebih berkisah ketika seorang Imam melihat orang yang berdoa di depan Kakbah, “Allâhumma j’alnî min ash-shâbirîn. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang sabar.” Sekilas doa itu benar, tapi memiliki makna, “Ya Allah, berikanlah hamba-Mu ini musibah agar hamba dapat bersabar!” Selayaknya doa tersebut dilengkapi dengan permohonan agar kita diberi kekuatan untuk menjelaninya.
Hal lain yang harus diperhatikan saat berdoa adalah permintaan kita harus sejalan dengan kapasitas ruhani. Jika kapasitas ruhani seseorang masih rendah, doa tersebut justru malah bisa menyulitkan. Pernah ada seseorang yang usahanya selalu mengalami kesulitan dan membuatnya gelisah. Seorang wali bernama Syekh Rajab Ali Khayyath bertanya, “Kamu baca doa apa?” Orang itu menjawab, “Saya baca Doa Shabâh Amirulmukminin Ali.”
Syekh itu berkata, “Doa ini mengandung pernyataan dan ungkapan tinggi sehingga orang harus memiliki kapasitas dan kemampuan untuk tabah. Imam Ali ‘alaihissalâm memohon kepada Allah dalam doa ini, ‘Ya Allah, anugerahi aku penderitaan sehingga aku tidak mengabaikan-Mu bahkan dalam saat-saat itu (ketika mengalami penderitaan).’ Sebagai ganti doa itu, bacalah surah al-Hasyr dan Doa ‘Adilah.”
Balik lagi ke cerita si Evan yang akhirnya, dengan keyakinan kuat walau dianggap sebagai orang gila, dia tetap membuat bahtera besar dan akhirnya menyelamatkan warga Virginia. Sedangkan istri dan anak-anak menjadi yakin dengan suaminya setelah mendapat kata-kata ajaib dari “tuhan” (berkulit hitam) yang diperankan Morgan Freeman:
Follow @ejajufriJika seseorang berdoa meminta kesabaran, apakah engkau pikir Tuhan akan memberikan kesabaran atau Dia memberikan kesempatan untuk menjadi orang yang sabar?
Jika seseorang berdoa meminta keberanian, apakah Tuhan memberikan ia keberanian atau Dia memberikannya kesempatan untuk menjadi berani?
Jika seseorang berdoa agar keluarganya menjadi lebih dekat, apa engkau pikir Tuhan langsung memberikan kehangatan atau Dia memberikan kesempatan untuk saling mencintai?
Tinggalkan Balasan ke heri Batalkan balasan