Saat saya duduk menulis mengetik tulisan ini, di sebelah saya terdapat pamflet yang ditempel dengan huruf besar bertuliskan: “DEMOKRASI SISTEM KUFUR”. Lalu di bawahnya tertera nama kelompok penempel pamflet: Gema Pembebasan dari teman-teman Hizbut Tahrir Indonesia, Komsat UIN Syahid Jakarta.
Satu kata yang terlintas dalam pikiran saya sewaktu membaca tulisan itu: berlebihan alias gila!. Bagaimana tidak, demokrasi yang merupakan salah satu dari sekian banyak sistem pemerintahan atau kenegaraan dianggap sebagai sistem kufur. (Berarti, negara dan warga negara yang menggunakannya adalah kafir? Kalau manusia yang hidup di dalamnya?)
Sistem demokrasi memang bukan asli dari Islam, tapi paling tidak, untuk sementara ini sistem tersebut merupakan yang lebih baik (baca: mendingan) dari sistem lain yang ada seperti monarki atau oligarki. Demokrasi yang berbasis suara terbanyak rakyat dianggap lebih cocok di negara (tercinta) Indonesia ini yang serba multikultural. Meskipun suara terbanyak atau kelompok umat Islam terbanyak (jumhur) tidak menjadi jaminan bagi sebuah kebenaran.
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta. (QS. Al-An’âm: 116)
Lucunya satu-dua hari berselang, beredar pula pamflet yang ditempel juga dengan huruf besar bertuliskan: “TOLAK KHILAFAH”. Kelompok dadakan ini menamakan dirinya (kalau tidak salah) Aliansi Mahasiswa Penegak (Pembela?) Demokrasi. Semakin menarik aneh saja kampus ini. Untuk yang satu ini, menurut saya juga berlebihan.
Karena khilafah (atau dalam mazhab ahlulbait disebut imamah) merupakan puncak dari sistem kenegaraan Islam. Sesuatu yang ideal, di mana negara dipimpin oleh seorang imam. Imam dan bukan khalifah yang identik dengan pemimpin negara (politik) saja. Imam juga memimpin dan membimbing umat dalam hal agama. Persis seperti peran Rasulullah SAW.
Catatan: Tulisan ini tidak bermaksud menjelekkan kedua kelompok. Silakan perjuangankan ideologi masing-masing dengan fair. Karena belum lama saya ketik tulisan ini, seseorang mencabut-merobek-membuang salah satu di antara pamflet itu (tebak saja yang mana) ;)
Tinggalkan Balasan ke zodeh Batalkan balasan