Mencari Hikmah dalam Kerut Wajah

📅

📝

Ketika pamanku—yang kupanggil dengan sebutan ayah—wafat, aku mulai merasa khawatir. Hal itu karena kalian telah kehilangan salah satu kakek samping; satu dari sekian belas saudara dan saudari kakek dan nenek kalian.

Kalian sebenarnya beruntung, karena memiliki kakek dan nenek yang cukup lengkap ketika kalian lahir. Ditambah lagi dengan kakak dan adik mereka yang jumlahnya banyak.

Namun, setiap momen kumpul keluarga besar, kalian jarang sekali bisa duduk berlama-lama di samping mereka. Aku mengerti. Kalian tentu ingin bermain dengan saudara sebaya. Kalian juga kesulitan untuk bisa memahami isi pembicaraan mereka.

Secara teori, sebenarnya tidak terlalu sulit. Kalian hanya membutuhkan satu hal: mendengarkan. Mendengarkan cerita dari mereka yang telah berjalan jauh melalui peluh kehidupan sebelum aku dan kalian lahir.

Sampai sekarang pun aku juga masih belajar mendengarkan orang-orang tua bercerita. Kadang mereka menceritakan peristiwa hidup yang mungkin tidak lagi relevan dengan kehidupan kita sekarang. Tapi belajarlah untuk mengerti.

Salah seorang kerabatku belum lama ini mengatakan, “Time mutates memory.” Berjalannya waktu bisa saja mengubah ingatan atau kenangan. Apapun yang orang tua ceritakan dan seberapapun kita berusaha mendengarkannya, memori itu terus berubah oleh waktu.

Beberapa detail atau bumbu ceritanya mungkin berkurang, urutan kisahnya berubah, bahkan maknanya bisa saja bergeser. Tapi waktu sudah mengubah perspektifnya. Orang tua bukan sekadar sedang menceritakan memorinya, tapi bagaimana dia memahami kisahnya kembali dan bagaimana kita mengambil hikmah dari cerita mereka.

Ada sebuah penelitian tentang interaksi antar-generasi. Anak-anak dan remaja yang terlibat percakapan dengan orang-orang tua termasuk kakek-nenek, bukan hanya memperkuat ikatan emosional, tapi juga pemahaman budaya dan nilai keluarga yang langka ditemui di luar rumah. Hal itu sejalan dengan istilah “keluarga adalah madrasah pertama”.

Nabi Muhammad ﷺ mengatakan, orang yang tidak menunjukkan kasih sayang kepada yang muda dan tidak mengenali hak-hak orang yang lebih tua maka ia bukan bagian dari pengikutnya. Salah satu hak orang yang lebih tua adalah didengarkan ketika mereka bercerita.

Memang ada kalanya mendengarkan cerita-cerita tentang kehidupan orang tua bisa menjadi beban. Sebab kalian punya dunianya sendiri—bahasa dan istilah terbaru, jenis musik dan gim, atau mungkin sekadar ide dan gagasan yang belum pernah ada di zaman mereka.

Tapi mendengarkan cerita mereka tidak akan mengurangi kreativitas dan nilai kalian. Karena jika kalian masih belum bisa mengerti, cukuplah momen tersebut menjadi latihan pertama kalian untuk menjadi pendengar yang baik. Memahami konteks zaman mereka dengan zaman saat ini sebelum menghakimi dengan cepat.

Mendengarkanlah sambil menatap setiap kerutan di wajah kakek dan nenek kalian. Karena kerutan di wajah dan tangan mereka itu bukan sekadar tanda tua, tapi bukti perjalanan hidup yang mungkin bisa membuka mata hati kalian.

Melihat orang tua semata sebagai bentuk penghormatan agar perasaan mereka tidak terlukai, bisa jadi sudah menjadi bentuk ibadah. Karena kalian seperti sedang menghormati akar sebelum kalian tumbuh ke langit. Sebab menghormati antar-generasi bukan soal adat istiadat tapi bagian dari akhlak.

Menyimak mereka merupakan ekspresi penghargaan atas kehidupan yang pernah mereka bangun sehingga kita bisa berada di sini hari ini—sesuatu yang jauh lebih bernilai dari menyaksikan FYP di reels atau shorts.

Aku mengingatkan kalian tentang hal ini karena aku dan ibumu mungkin juga akan berada di posisi seperti kakek-nenek kalian. Apakah cucu-cucuku dari kalian nanti akan mendengarkanku sebagaimana aku dan kalian pandai mendengarkan?

Aku berharap didengarkan sebagaimana aku berusaha untuk bisa mengikuti perkembangan zaman kalian. Mendengarkan mereka berarti memperluas ruang di hati untuk bisa menerima kebijaksanaan yang tertanam lebih awal.

Aku mencintai kalian.


Discover more from islah

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.