“Sekarang ini, baik di kalangan ahlusunah maupun Syiah, terdapat tangan-tangan yang bekerja untuk saling memisahkan kedua mazhab tersebut. Jika ditelusuri lebih lanjut, tangan-tangan tersebut bersumber dari pusat intelejen musuh-musuh Islam; bukan hanya musuh-musuh Iran atau Syiah semata, tetapi musuh Islam. Syiah yang berhubungan dengan MI6 Inggris ada, begitupula suni yang bekerja untuk CIA Amerika Serikat. Syiah dan suni yang semacam itu, keduanya merupakan musuh-musuh Islam.”
Hal tersebut dikatakan Ayatullah Ali Khamenei di hadapan peserta Konferensi Persatuan Islam yang diselenggarakan di ibu kota Iran, Tehran. Kegiatan yang dilangsungkan dalam suasana maulid tersebut mempertegas posisi Rasulullah saw. sebagai pemersatu di antara kedua kelompok Islam. “Penghormatan terhadap Nabi Muhammad saw. tidak boleh hanya sekedar ungkapan dan kata-kata, akan tetapi upaya untuk mewujudkan pesan-pesan persatuan beliau harus menjadi prioritas negara-negara Islam dan bangsa Muslim,” tegas Ayatullah Khamenei.

Menurutnya, persatuan merupakan masalah terpenting umat Islam saat ini. Selama tiga puluh lima tahun Iran telah meneriakkan dan berusaha untuk mencontohkan hal tersebut, ketika berdiri tegak di samping rakyat Palestina dan negara muslim lainnya. “Saya menasihatkan, mendesak para ulama, cendikiawan, dan para pengambil kebijakan di dunia Islam untuk tidak membuat perpecahan sedikitpun.” Beberapa negara di kawasan yang menjadikan Iran sebagai musuh dalam kebijakan luar negerinya, dinilai sebagai sebuah kesalahan besar dan bertentangan dengan akal sehat.
Pemimpin tertinggi Iran kelahiran tahun 1939 ini menjelaskan, segelintir orang di dunia ini telah mengeluarkan begitu banyak uang untuk menciptakan islamophobia sehingga wajah Islam menjadi rusak. Pada saat yang sama, di dalam tubuh umat Islam terdapat orang-orang yang berusaha saling merusak wajah umat Islam satu sama lain, sehingga muslim sendiri yang akan merasa fobia.
Jika berkonsentrasi pada kepentingan umat Islam dan persatuan dunia Islam, katanya, maka kita dapat menjaga kepentingan negara-negara Islam. Ia menjelaskan, “Seluruh Muslimin harus menghadapi imperialisme dan kanker berbahaya Zionisme internasional dengan bersandar pada Alquran. Sementara di antara sesama umat muslim saling berkasih sayang, berjalan bersama dan menunjukkan simpatinya.”
Sumber:
“Bayânât dar Konferâns Vahdat-e Eslâmi”. Khamenei.ir.

Tinggalkan komentar